Perbandingan
Mengapa hidup ini diisi dengan proses membanding-bandingkan seakan ada yang lebih baik dibandingkan yang lain?
Sejak lahir pun manusia mulai dibanding-bandingkan dengan "anakku sudah bisa jalan..." "anakku sudah tumbuh gigi..."
Seakan akan mau meletakkan diri paling baik
Dalam pendidikan pun dibanding-bandingkan dengan istilah pintar dan bodoh hanya karena dapat mencapai kemampuan tertentu. Sampah.
Ah ya atau membandingkan antara difabel dengan non difabel, kaya dan miskin, sukses atau tidak sukses, bahkan hingga membandingkan dari material seperti "dia punya rumah sedangkan kamu tidak", "dia punya mobil sedangkan kamu tidak". Dan menjadi embel embel harus beryukur terhadap keadaan yang dirasa lebih baik.
Bahkan untuk hal hal konyol non essential menurutku seperti cakep atau jelek atau mungkin badannya tinggi atau pendek. Sampai hal-hal yang cuma bisa dinilai Tuhan, dia alim tapi dia tidak, dia agama A dan dia agama B.
Perbandingan juga diaplikasikan paling banyak di dunia politik, wah sampai gempar dunia dengan daftar kebaikan dan keburukan dari sudut pandang orang-orang yang sok jago perbandingan.
Atau sekedar jago mana Messi atau Ronaldo.
Sekalian saja membandingkan bau mana tai kucing sama tai anjing. Atau lebih kering mana?
Sudah pantaskah dirimu melakukan perbandingan?
Comments
Post a Comment