Perasaan Sesak

Aku tidak tahu jika aku tengah berada dalam sesaknya sebuah masalah perasaan
dan semenjak kusadari hal itu, aku malah selalu melamun tak berujung
***
Mungkin layaknya sehelai rumput di tengah padang rumput yang luas aku terpandang
namun dalam perasaanku aku seperti debu yang terpilih untuk membuat matamu kelilipan
Aku merasa seperti pembunuh perasaan seseorang pertama
dan seperti pemenang mendapat perasaan seseorang kedua
dengan kata lain aku orang ketiga? bukan kurasa, kata gantiku terletak sebelum orang pertama
layaknya aku pemegang kendali dalam pengelolaan perasaan pada tokoh-tokoh berikutnya

Entahlah, aku pun tak yakin dengan hal itu, malah aku seperti diperbudak oleh perasaanku
bahkan perasaan orang lain pun turut memperbudakku
aku ingin mempersempit pikiranku bahkan dunia sehingga semua terasa produktif
menghasilkan apa yang aku butuhkan dalam duniaku yang sempit,
menghasilkan apa yang aku rasa penting untuk pikiranku yang kecil,
fisik dan perasaan ini yang ingkar, selalu ingin keluar dari zona nyaman,
di mana aku muncul sebagai orang yang kikir, jahat, sombong, atau bahkan muncul dalam sisi malaikat
***
Lamunanku tak singkat, jadwal tidurku terhambat, aku selalu berpikir apakah tindakanku tepat
***
Belum lama ia memeluk aku, namun terus menerus, mencekik membuatku ingin memeluknya balik
tak ku pungkiri, aku pun menyukainya untuk memelukku, intinya aku menyukainya

Sudahlah. Mungkin ini pembelajaran untukku supaya mampu berperasaan.

Comments

Popular Posts